Sunday, April 5, 2020

Kadar Bangsaku (1979) - Gombloh & Lemon Tree's anno '69 : Full Lirik


Album Kadar Bangsaku adalah album ketiga Gombloh & Lemon Tree's anno '69 yang dirilis pada tahun 1979 di bawah naungan Golden Hand Record.  Album ketiga ini pada zamannya tidak begitu populer di masyarakat, namun dalam album ini menyimpan lagu-lagu yang mencerminkan idealisme dan patriotisme Gombloh.

---------

SIDE A

Sketsa Penari

Kecap kecap mataku
Kerlip kerlip matamu
Tegak2 mukamu
Senyum2 mulutmu

Kain transparan lagu pengantar
Tarikan satu tari perindu

Gerak2 badanmu
Lekuk2 bayangmu
Liuk2 gerakmu
Sentuh2 jarimu

Gerak berkait, dan berbangkit
Rona memerah selapis wajah

Ulurkan tangan... Perenggut
Lempar tatapan... perenggut
Kau tutup mata
Kau sentuh jiwa batinku

---------

Kadar Bangsaku

Derap melangkah menghentakkan raga berjalan menyusuri kaidah
Pandang ke depan mewujudkan khayal berangankan pembentukan kadar

Membusungkan dada
Membulatkan rasa
Menyanyikan smangat
Pori-pori nada getar 
Kebangsaanku

Mengepalkan tangan
Merapalkan sumpah
Menguraikan kata
Pori-pori nada getar
Kebangsaanku

Bangsaku saudaraku
Bangsaku yg lugu
Melepas kehausan bagi dahaga membara

---------

Lajur dan jalur peluncur

Beroda Lima Kau Meluncur 
Di Lingkar Arena
Menancap Kaki Kau Membaur 
Dilintas Yang Sama

Kecepatan Tinggi 
Menjajarkan Angin
Berlekukkan Indah 
Gerak Bergerak Memanis 

Beradu Badan Kau Sengaja 
Di lingkar Arena
Kadang Terjatuh Kau Tertawa Dilintas Yang Sama

Berlapis Keringat Semangat Menyengat
Bertumbuh Rangsangan Keelokan Pandangan

Berpegang Tangan 
Kau Mendesah
Bertatap Pandang Kau Terbahak
Lajur Dan Jalur Peluncur 
Lajur Dan Jalur Peluncur

---------

Lintas Alam

Beriring-iring menyusur rumputan
Berdiam di tengah padang
Tengadah menghitung bintang2 di malam
Bersiul-siul menikmati alam

Bermandi embun terjal bukitan
Bermandi bau-bau hutan
Bermain berlari rusa2 di cagar
Menatap ramah mengajak bercanda

Kompas dan peta menjadi pedoman
Di tanganmu yang kekar

Berjalan tegak menantang tanjakan
Runduk hindari sela belukar
Bersila lingkar berlepas di atas puncak
Dengan debar-debar kebanggaan

Berpanji warna menancapkan tenda
Tulis prosa tuangkan sketsa
Tersenyum menatap-natap sang surya
Terpaut mengucapkan cinta

---------

Persada dan Persada

Kembangpun bermekaran
Memerah putih
Silang membaur di depanku
Denok tergiur di pangkuanmu
Tetumbuh subur di tanahmu

Kerbaupun berciuman
Memadu cinta
Pandang-memandang di bumimu
Cumbu-mencumbu di rumputmu
Burungpun tegar di rumahmu

Kembangpun bermekaran
Memerah putik
Silang membaur di depanku
Denok tergiur di pangkuanmu
Tetumbuh subur di tanahmu
Merunduk padi di ladangmu

---------

SIDE B

Lingkaran Semu

Berjuntai di median
Fatamorgana berdialog
Berkencan
Bersatu

Terbuai di bayangan
Kehidupan berdialog
Merambat
Berdebu

Kehidupan di kota yang keras
Keringat terperas
Tak terasakanmu

Kehidupan di kota yang gaduh
Tangan-tangan biru
Tak terasakanku

Berfikir di anjungan
Perjalanan berdialog
Berjabat
Beradu

Menafsir di akhiran
Perkataan berdialog
Berurutan
Ejaan

Kehidupan di kota yang Rawan
Memancing Gumanan
Tak terasakanmu

Kehidupan di kota yang panas
Bergunjing meratap
Tak terasakanku

Polusi produksi
Asasi manusiawi
Kasta-kasta bersisih
Lingkaran semu duniawi

Berjuntai di median
Fatamorgana berdialog
Berkencan
Bersatu
Merambat
Berdebu
Di kotaku

---------

Serbuk Pagi

Naa..naaa...
Kembang di danau
Jamur di dahan bermekaran
Berkelutan menautkan harum wangi
Serbuk pagi

Na..naaa...
Batu di sungai
lumut di tebing memekarkan keindahan
menyingkapkan kemurnian
Serbuk sari

Na..naaa...
Daku terbuai,
daku tercekam keagungan, keasrian,
Berpegang di kesejukan
Serbuk pagi

---------

Berbunga Rasa Damai

Berdentang lonceng di jauhan
Terselip rasa haruku
Terdiam doa di jalanan
Tersisip rasa senduku
Berdesah rasa kasih
Berdebar rasa hati
Bergetar rasa seni
Berbunga rasa damai

Berpegang sejuk tatapan
Kupandang dalam hatimu
Tersentuh relung kalbuku
Berkuncup mata batinku
Tersamar dalam benih
Terbuka dalam mimpi
Terdiam dalam sepi
Berbunga rasa damai

Berdesah rasa kasih
Berdebar rasa hati
Bergetar rasa seni
Berbunga rasa damai

---------

Cita-cita

Berlompatan lincah di rumputan
Perputaran lingkar alang-alang
Berlarian kencang di bukit hijau
Berkokohan tegak kuda-kuda

Berlintasan laju di lazuardi
Berhentakkan maju kuda putih
Berangankan angan membumbung tinggi
Berdasarkan laju sang dewani

Berbusanakan tema baru
Berhiaskan rasa sungguh
Berkalungkan sutera wangi
Berharapkan engkau 
kan mencapai...

Berlompatan lincah di rumputan
Perputaran lingkar alang-alang
Berlarian kencang di bukit hijau
Berkokohan tegak kuda-kuda

Berbusana tema baru
Berhiaskan rasa sungguh
Berdengungkan sutera wangi
Berharapkan engkau 
kan mencapai...

Berlintasan laju di lazuardi
Berhentakkan maju kuda putih
Berangankan angan membumbung tinggi
Berdasarkan laju sang dewani

---------

Selaput Terawang Putih

Berdiam di tengah dingin malam
Merenungkan mengkhayalkan engkau

Bunga-bunga merah
Baur dengan fatamorgana
Bermunculan menyapa dengan lembut

Berdesis angin di tengah rindu
Membisikkan membuaikan lagu
Gita- gita asmara melenggok dengan wajah ramah
Berkedipan, berbinar dengan mesra

Antara kau dan aku
Rapatkan perahu
Luluhkan yang keras

Antara kau dan aku
Mandikan cahaya 
Kicauan asmara

Senandung yang merah
Bersinar di senja
Selaput terawang putih

Antara kau dan aku
Rapatkan perahu
Luluhkan yang keras

Antara kau dan aku
Mandikan cahaya 
Kicauan asmara

Senandung yang merah
Bersinar di senja
Selaput terawang putih
Berlapiskan wewangi

----------

FYI : Karena tidak ada lirik dalam album ini, maka penjabarannya berdasarkan pendengaran semata. Masukan dan koreksi dari saudara-saudari sekalian akan sangat kami harapkan.

Foto berasal dari : 
https://piringanhitam.wordpress.com/tag/gombloh/

No comments:

Post a Comment