Album Kadar Bangsaku adalah album ketiga Gombloh & Lemon Tree's anno '69 yang dirilis pada tahun 1979 di bawah naungan Golden Hand Record. Album ketiga ini pada zamannya tidak begitu populer di masyarakat, namun dalam album ini menyimpan lagu-lagu yang mencerminkan idealisme dan patriotisme Gombloh.
---------
SIDE A
Sketsa Penari
Kecap kecap mataku
Kerlip kerlip matamu
Tegak2 mukamu
Senyum2 mulutmu
Kain transparan lagu pengantar
Tarikan satu tari perindu
Gerak2 badanmu
Lekuk2 bayangmu
Liuk2 gerakmu
Sentuh2 jarimu
Gerak berkait, dan berbangkit
Rona memerah selapis wajah
Ulurkan tangan... Perenggut
Lempar tatapan... perenggut
Kau tutup mata
Kau sentuh jiwa batinku
---------
Kadar Bangsaku
Derap melangkah menghentakkan raga berjalan menyusuri kaidah
Pandang ke depan mewujudkan khayal berangankan pembentukan kadar
Membusungkan dada
Membulatkan rasa
Menyanyikan smangat
Pori-pori nada getar
Kebangsaanku
Mengepalkan tangan
Merapalkan sumpah
Menguraikan kata
Pori-pori nada getar
Kebangsaanku
Bangsaku saudaraku
Bangsaku yg lugu
Melepas kehausan bagi dahaga membara
---------
Lajur dan jalur peluncur
Beroda Lima Kau Meluncur
Di Lingkar Arena
Menancap Kaki Kau Membaur
Dilintas Yang Sama
Kecepatan Tinggi
Menjajarkan Angin
Berlekukkan Indah
Gerak Bergerak Memanis
Beradu Badan Kau Sengaja
Di lingkar Arena
Kadang Terjatuh Kau Tertawa Dilintas Yang Sama
Berlapis Keringat Semangat Menyengat
Bertumbuh Rangsangan Keelokan Pandangan
Berpegang Tangan
Kau Mendesah
Bertatap Pandang Kau Terbahak
Lajur Dan Jalur Peluncur
Lajur Dan Jalur Peluncur
---------
Lintas Alam
Beriring-iring menyusur rumputan
Berdiam di tengah padang
Tengadah menghitung bintang2 di malam
Bersiul-siul menikmati alam
Bermandi embun terjal bukitan
Bermandi bau-bau hutan
Bermain berlari rusa2 di cagar
Menatap ramah mengajak bercanda
Kompas dan peta menjadi pedoman
Di tanganmu yang kekar
Berjalan tegak menantang tanjakan
Runduk hindari sela belukar
Bersila lingkar berlepas di atas puncak
Dengan debar-debar kebanggaan
Berpanji warna menancapkan tenda
Tulis prosa tuangkan sketsa
Tersenyum menatap-natap sang surya
Terpaut mengucapkan cinta
---------
Persada dan Persada
Kembangpun bermekaran
Memerah putih
Silang membaur di depanku
Denok tergiur di pangkuanmu
Tetumbuh subur di tanahmu
Kerbaupun berciuman
Memadu cinta
Pandang-memandang di bumimu
Cumbu-mencumbu di rumputmu
Burungpun tegar di rumahmu
Kembangpun bermekaran
Memerah putik
Silang membaur di depanku
Denok tergiur di pangkuanmu
Tetumbuh subur di tanahmu
Merunduk padi di ladangmu
---------
SIDE B
Lingkaran Semu
Berjuntai di median
Fatamorgana berdialog
Berkencan
Bersatu
Terbuai di bayangan
Kehidupan berdialog
Merambat
Berdebu
Kehidupan di kota yang keras
Keringat terperas
Tak terasakanmu
Kehidupan di kota yang gaduh
Tangan-tangan biru
Tak terasakanku
Berfikir di anjungan
Perjalanan berdialog
Berjabat
Beradu
Menafsir di akhiran
Perkataan berdialog
Berurutan
Ejaan
Kehidupan di kota yang Rawan
Memancing Gumanan
Tak terasakanmu
Kehidupan di kota yang panas
Bergunjing meratap
Tak terasakanku
Polusi produksi
Asasi manusiawi
Kasta-kasta bersisih
Lingkaran semu duniawi
Berjuntai di median
Fatamorgana berdialog
Berkencan
Bersatu
Merambat
Berdebu
Di kotaku
---------
Serbuk Pagi
Naa..naaa...
Kembang di danau
Jamur di dahan bermekaran
Jamur di dahan bermekaran
Berkelutan menautkan harum wangi
Serbuk pagi
Na..naaa...
Batu di sungai
lumut di tebing memekarkan keindahan
lumut di tebing memekarkan keindahan
menyingkapkan kemurnian
Serbuk sari
Na..naaa...
Daku terbuai,
daku tercekam keagungan, keasrian,
daku tercekam keagungan, keasrian,
Berpegang di kesejukan
Serbuk pagi
---------
Berbunga Rasa Damai
Berdentang lonceng di jauhan
Terselip rasa haruku
Terdiam doa di jalanan
Tersisip rasa senduku
Berdesah rasa kasih
Berdebar rasa hati
Bergetar rasa seni
Berbunga rasa damai
Berpegang sejuk tatapan
Kupandang dalam hatimu
Tersentuh relung kalbuku
Berkuncup mata batinku
Tersamar dalam benih
Terbuka dalam mimpi
Terdiam dalam sepi
Berbunga rasa damai
Berdesah rasa kasih
Berdebar rasa hati
Bergetar rasa seni
Berbunga rasa damai
---------
Cita-cita
Berlompatan lincah di rumputan
Perputaran lingkar alang-alang
Berlarian kencang di bukit hijau
Berkokohan tegak kuda-kuda
Berlintasan laju di lazuardi
Berhentakkan maju kuda putih
Berangankan angan membumbung tinggi
Berdasarkan laju sang dewani
Berbusanakan tema baru
Berhiaskan rasa sungguh
Berkalungkan sutera wangi
Berharapkan engkau
kan mencapai...
Berlompatan lincah di rumputan
Perputaran lingkar alang-alang
Berlarian kencang di bukit hijau
Berkokohan tegak kuda-kuda
Berbusana tema baru
Berhiaskan rasa sungguh
Berdengungkan sutera wangi
Berharapkan engkau
kan mencapai...
Berlintasan laju di lazuardi
Berhentakkan maju kuda putih
Berangankan angan membumbung tinggi
Berdasarkan laju sang dewani
---------
Selaput Terawang Putih
Berdiam di tengah dingin malam
Merenungkan mengkhayalkan engkau
Bunga-bunga merah
Baur dengan fatamorgana
Baur dengan fatamorgana
Bermunculan menyapa dengan lembut
Berdesis angin di tengah rindu
Membisikkan membuaikan lagu
Gita- gita asmara melenggok dengan wajah ramah
Berkedipan, berbinar dengan mesra
Antara kau dan aku
Rapatkan perahu
Luluhkan yang keras
Antara kau dan aku
Mandikan cahaya
Kicauan asmara
Senandung yang merah
Bersinar di senja
Selaput terawang putih
Antara kau dan aku
Rapatkan perahu
Luluhkan yang keras
Antara kau dan aku
Mandikan cahaya
Kicauan asmara
Senandung yang merah
Bersinar di senja
Selaput terawang putih
Berlapiskan wewangi
----------
FYI : Karena tidak ada lirik dalam album ini, maka penjabarannya berdasarkan pendengaran semata. Masukan dan koreksi dari saudara-saudari sekalian akan sangat kami harapkan.
Foto berasal dari :
https://piringanhitam.wordpress.com/tag/gombloh/
No comments:
Post a Comment