Wednesday, March 13, 2013

Sense of Claim by Wisnu Padma

Wisnu Padma dalam Kompas


Kompas, 19 Februari 2013

Bagi pelatih menembak Wisnu Suharjono Padmodiwirjo, olahraga menembak adalah seni. Di mata Wisnu, suara tembakan dari ujung pistol ibarat bunyi dentingan piano. "Menembak itu seni. Saat menembak, suara tembakan ibarat dentingan nada piano," kata Wisnu akhir pekan lalu di Jakarta.

"Seorang atlet harus memiliki sense of arts yang tinggi. Pasalnya, dengan jiwa seni, seorang atlet dapat melahirkan kreativitas dalam kegiatan olahraganya," ungkap mantan penembak, yang telah mengkoleksi 400 medali dari cabang menembak, juga peraih rekor nasional free pistol yang tercipta tahun 1989 itu. Jiwa seni pelatih menembak ini berasal dari pengalaman bermusiknya di grup musik Lemon Trees Anno yang didirikannya bersama almarhum Gombloh dan Leo Kristi. "Dalam dunia musik saya dikenal sebagai Wisnu Padma, sebagai arranger dan pianis. Saya juga menciptakan lagu 'Bulan Merah' dan 'Kebyar-Kebyar' yang dinyanyikan Gombloh," tutur lelaki kelahiran Surabaya, 21 November 1953 tersebut.

Hingga kini, Wisnu yang berprofesi sebagai pelatih tekhnik menembak di sekolah menembak di PB Perbakin, Jakarta, itu masih menciptakan lagu dan memainkan musik. "Saya masih suka main musik dan menciptakan lagu. Pistol dan piano tidak bisa terpisahkan dari saya," ungkapnya. (K15)

-----------------------------------------------------------

Menyikapi Klaim Wisnu Padma

Setidaknya ada tiga klaim dalam artikel yang ditulis oleh wartawan berinisial K15 itu (dalam tulisan yang di-bold). Pertama, bahwa Lemon Trees adalah grup yang didirikan oleh Wisnu Padma; kedua, lagu Bulan Merah adalah ciptaan Wisnu dan ketiga, lagu 'Kebyar-Kebyar' adalah ciptaan Wisnu pula. Apakah keterangannya benar atau ia sedang berniat untuk menjadikan Gombloh sebagai sasaran tembaknya agar ia bisa meraih popularitasnya lagi?

Sontak, isi berita di Kompas yang memuat profil singkat keyboardis Lemon Trees itu menyita perhatian para penggemar Gombloh di seluruh dunia. Tak ketinggalan, mantan-mantan orang dekat Gombloh seperti Naniel Khusnul Yakien, Soelih Estopangestie dan lain-lain. Bahkan Pandu Ganesha, salah seorang admin grup 'Memories of Gombloh (MoG)' di Facebook yang pertama kali mengetahui artikel tersebut langsung mengirimkan surat pembaca ke redaksi Kompas, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.

"Bisa jadi itu kesalahan penulis (wartawan), bisa jadi komentar itu memang berasal dari Wisnu yang coba untuk mengklaim lagu 'Kebyar-Kebyar' milik Gombloh," ujar Pandu Ganesha.Menyikapi hal ini, para saksi hidup perjalanan Gombloh berhasil dikorek kesaksiannya. Ketika itu, menurut keterangan para saksi, banyak yang menyaksikan sendiri proses pembuatan lagu 'Kebyar-Kebyar' yang konon diciptakan Gombloh saat ia sedang kerokan di halaman depan pusat latihan Bengkel Muda Surabaya yang terletak di Balai Pemuda, Surabaya.

"Waktu itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa Gombloh sedang menciptakan lagu 'Kebyar-Kebyar' sambil kerokan," ungkap Naniel Khusnul Yakin. Selain Naniel, Soelih Estopangesti juga menyebutkan bahwa lagu 'Kebyar-Kebyar' diciptakan oleh Gombloh. "Coba dilihat saja di kaset yang berlabel 'Kebyar-Kebyar', produksi Golden Hand, gambar Alm. Gombloh dengan background merah-putih. Disitu tertulis jelas bahwa lagu 'Kebyar-Kebyar' adalah ciptaan Alm. Gombloh," ujarnya.

Memang, menurut paparan Naniel yang juga pernah menjadi anggota Lemon Trees sekaligus orang yang bertugas di bidang manajemen saat lagu 'Kebyar-Kebyar' diproduksi oleh Golden Hand, Wisnu Padma ikut di dalamnya, namun fungsinya saat itu hanya sebatas keyboardis yang mengikuti arahan Gombloh dalam mengaransemen lagu 'Kebyar-Kebyar'. Dalam hal ini, bila Naniel benar soal kesaksiannya, maka klaim Wisnu Padma sebagai arrangerpun bisa jadi merupakan klaim palsu pula.

Klaim Lemon Trees sebagai grup yang didirikan oleh Wisnu juga dibantah oleh para saksi hidup. Menurut para saksi, Lemon Trees terbentuk jauh sebelum Wisnu Padma bergabung. Lemon Trees sendiri sebenarnya merupakan band jamm session yang memiliki personil berganti-ganti. Dalam mengiringi musikalitas Gombloh, yang paling lama bergabung dalam Lemon Trees adalah Pardi, sang gitaris. Wisnu Padma hanya sebentar saja bergabung di grup tersebut dan memang, ia merupakan pencipta lagu 'Bulan Merah'. "Kalau lagu Bulan Merah memang ia yang menciptakan. Kalau 'Kebyar-Kebyar' tidak," ujar Pandu Ganesha.

Wisnu Padma, mungkin bisa dibilang merindukan ketenaran dan karier bermusiknya yang semakin tenggelam usai Gombloh tiada. Secara psikologis, bila klaim itu muncul dari dirinya sendiri, maka bisa jadi klaim tersebut adalah upaya menghibur diri atau bisa jadi ia mencoba untuk meraih kembali popularitasnya. "Memang aneh, mengapa Wisnu Padma baru saat ini mengklaim lagu 'Kebyar-kebyar'? Mengapa tidak dari dulu?," ungkap Naniel. 

Walaupun klaimnya itu tak memperoleh perhatian yang luas dari publik, tetap saja sebagai upaya menghargai Gombloh sebagai pencipta lagu, para penggemar Gombloh ramai membicarakan sosok Wisnu Padma, dan bahkan mengirim surat pembaca kepada redaksi Kompas. Setidaknya bila itu merupakan kesalahan penulisan, maka Kompas diminta untuk mengedit artikelnya. Namun bila itu memang klaim dari Wisnu, para penggemar Gombloh menuntut kejelasan darinya.

Semoga permasalahan Wisnu Padma dapat cepat terselesaikan. Pihak Kompas sebagai pemuat artikel juga diharapkan peran sertanya dalam menanggapi surat pembaca. Namun yang jelas bila pernyataan Wisnu Padma terbukti palsu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sense of arts yang dimiliki Wisnu Padma dalam hal menembak dan bermain piano, sejalan lurus dengan keahlian utamanya, yakni sense of claim.

No comments:

Post a Comment